Lirik lagu Teman Tapi Mesra yang dinyanyikan Ratu sungguh menggelitik jika didengarkan dengan saksama. Cukup “nakal”, tetapi juga lucu. Tidak heran jika lagu ini sangat popular dan dinyanyikan dimana-mana.

Apa sih yang dimaksud “Teman Tapi Mesra”? Mungkin jika hal ini ditanyakan kepada 10 orang, jawabannya tentu berbeda-beda. Kalau menurut saya, dua orang yang berteman bisa mengalami kemesraan, berarti mereka sudah bersahabat kental. Sahabat yang sudah saling mengerti; bahkan jika yang satu belum berbicara apapun, yang lain sudah mengerti apa yang diinginkan sahabatnya. Di samping mengerti, seorang “sohib” bahkan mau berkorban demi sahabatnya.

Apa sih bedanya teman dan sahabat?

Teman adalah seseorang yang namanya kita ketahui , yang kita lihat berkali-kali, yang dengannya kita merasa memiliki persamaan, dan yang disekitarnya kita merasa nyaman. Ia adalah orang yang dapat kita undang ke rumah kita, dan dengannya kita berbagi. Namun kta tak akan berbagi  hidup dengannya., terkadang kita tak dapat memahami tindakan-tindakannya, dan kita merasa tidak cukup tahu tentangnya.

Sahabat adalah seseorang yang kita cintai. Bukan karena kita jatuh cinta kepadanya, namun karena kita peduli akan orang itu, dan kita memikirkannya ketika ia tidak ada. Sahabat adalah orang yang kita ingat ketika kita melihat sesuatu yang ia sukai, dan kita tahu itu karena kita mengenalnya dengan baik. Ia adalah orang yang fotonya kita miliki, dan bahkan wajahnya selalu ada di kepala kita.

Ia adalah orang yang ada dalam pikiran kita saat kita mendengar sebuah lagu di radio, ia membuat kita ingin berdiri menghampirinya dan mengajaknya berdansa. Ia adalah orang yang dengannya kita merasa aman, karena kita tahu ia memedulikan kita. Ia menelepon hanya untuk mengetahui kabar kita, karena sahabat sesungguhnya tidak butuh alasan apapun untuk menelepon kita. Ia berkata tentang apapun pertama kali dan secara jujur, hanya kepada kita. Dan, kita pun melakukan hal yang sama kepadanya. Kita tahu bahwa jika kita memiliki masalah, ia akan bersedia mendengar.

Ia adalah orang yang tidak akan menertawakan atau menyakiti kita. Jika ia melakukannya, ia akan berusaha keras memperpaikinya. Ia adalah orang yang kita cintai secara sadar ataupun tidak. Ia adalah orang yang ada bersama kita saat kita menangis.

Ia adalah orang yang saat kita peluk, kita tak akan berpikir berapa lama memeluk dan siapa yang harus lebih dahulu mengakhiri. Mungkin ia adalah orang yang memegang cincin pernikahan kita, atau orang yang mengiringi kita pada saat pernikahan kita, atau mungkin ia adalah orang yang kita nikahi!!

Seekor kera tinggal di sebuah pohon di tepi telaga. Di telaga itu antara lain tinggal seekor ikan yang menf=jadi sahabat kera. Setiap hari mereka bercakap-cakap dengan akrabnya, mereka merasa cocok satu sama lain. Kepada sang ikan, kera menceritakan apa saja yang dilihatnya di atas pohon. Ikan pun menceritakan pada kera situasi di bawah air dan kehidupannya bersama teman-temannya. Bertahun-tahun mereka menjalin persahabatan.

Suatu hari turun hujan lebat, sehingga air di telaga itu semakin naik dan semakin naik. Dari atas pohon sang kera melihat bahwa jika air terus naik, akan terjadi banjir, dan sang ikan sahabatnya akan terbawa air entah kemana. Saking cintanya ia pada sahabatnya itu, begitu ada kesempatan, segera disambarnya ikan itu dan dibawanya ke atas pohon,. Ia mengira telah menyelamatkan sahabatnya, tetapi dengan sedih  ia melihat bahwa tindakannya itu justru membuat ia kehilangan sahabat selama-lamanya.

Kera merasa bersahabat dengan ikan, padahal ia belum pantas disebut sahabat, karena ia belum tahu siapa sebenarnya itu. Nita baik bila tidak disertai pengertian dan pengetahuan yang benar, kerap kali menyusahkan.

Bukankah Tuhan Yesus menganggap atau “ mengangkat” kita sebagai sahabatNya? Oleh karena itu, Dia rela mati di kayu salib untuk sahabat-sahabat-Nya yang berdosa, agar mereka tidak binasa, tetapi dapat bertemu dengan-Nya di surga. Bahkan, Dia sudah menyempurnakan karya-Nya di dunia dengan naik ke surga.

Selamat Bersahabat !!!! God bless!

 Dari: Setiap Langkah adalah Anugrah by Eddy Nugroho